Penataan sebuah ruang, baik dalam konteks interior residensial/rumah tinggal maupun interior ruang publik memerlukan berbagai pertimbangan, terutama menyangkut prinsip-prinsip desain. Salah satu yang perlu dipertimbangkan keberadaannya adalah focal point dalam sebuah ruang. Focal point ini dapat dihadirkan untuk ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan, ruang tidur, dapur, bahkan kamar mandi. Dan untuk ruang publik, ini bisa dihadirkan di ruang tunggu, lobby, atrium sebuah mall/plaza, hall, dan sebagainya.
Focal point sering disamakan dengan point of interest atau focus of interest. Pada dasarnya focal point merupakan salah satu prinsip desain yang disebut tekanan/emphasize dimana ada ‘sesuatu’ yang membuat mata kita bergerak ke arah tertentu di dalam sebuah ruangan. Ini dapat kita alami saat kita memasuki sebuah ruangan, mata kita menyapu ke segala arah dan sudut ruangan.
Apa sebenarnya kegunaan focal point itu?
Selain sebagai pusat pandangan, focal point diterapkan dalam sebuah rancangan interior bangunan dengan maksud untuk menghindari kesan monoton. Misalnya jika kita menerapkan komposisi warna monokromatik, maka kesan monoton akan berpotensi muncul di dalam ruang tersebut. Untuk mengantisipasinya, diperlukan satu tekanan yang bisa saja dalam bentuk warna lain sebagai focal point yang diaplikasikan pada suatu bagian tertentu dari ruangan tersebut.
Setiap ruang membutuhkan sebuah focal point untuk memberikan keterpaduan dan suatu pusat