Merencana dan menyusun skema warna untuk diaplikasikan ke dalam ruang-ruang rumah tinggal dapat menjadi sebuah pekerjaan yang menantang dan memberikan kepuasan tersendiri. Peluang untuk memanfaatkan warna yang tak terbatas memungkinkan desainer dan kliennya bersepakat untuk menentukan warna ruang. Mungkin skema warna tersebut didapatkannya melalui aspek meniru dari yang pernah ada sebelumnya (traditional method) atau mungkin merupakan gagasan murni dari diskusi antara desainer dan kliennya. Yang paling penting tentu saja adalah menyesuaikan dengan kebutuhan dan kesenangan klien sebagai pihak yang akan menghuni dan memakai ruang.
Suatu cara yang cukup mudah dan populer untuk menentukan sebuah komposisi warna ruang atau skema warna adalah dengan menggunakan lingkaran warna. Secara umum, skema warna yang berasal dari lingkaran warna dibagi menjadi dua, yaitu komposisi bersebelahan dan komposisi berseberangan (kontras). Dengan dua kategori ini, berbagai variasi komposisi warna dapat dihasilkan hampir tanpa batas. Komposisi warna bersebelahan menghasilkan skema harmonis yang mungkin saja berkesan dingin, hangat atau kombinasi dari keduanya. Skema warna kontras menghasilkan kesan yang cenderung lebih merangsang, terutama jika warna-warna kuat yang digunakan. Pada berbagai komposisi tersebut, warna netral seperti hitam dan putih dapat ditambahkan tanpa mengubah skema.
Skema warna dasar yang populer adalah monokromatik, akromatik, analog, dan komplemen. Skema monokromatik dihasilkan dengan menggunakan satu warna tertentu tetapi dengan berbagai derajat intensitas yang berbeda-beda. Skema warna ini adalah komposisi warna yang paling sederhana dan mudah aplikasinya. Contohnya adalah perpaduan antara hijau, hijau pastel, hijau daun, hijau pupus, dan hijau tua. Skema warna akromatik adalah perpaduan antara warna-warna netral seperti hitam, putih, abu-abu dengan berbagai derajat intensitasnya. Warna analog adalah kombinasi sebuah warna dengan warna-warna di sebelahnya dalam lingkaran warna, misalnya paduan antara merah, merah-jingga, jingga, dan kuning. Sedangkan skema warna komplemen adalah kombinasi satu warna dengan warna lain yang berseberangan dalam lingkaran warna, misalnya merah dipadukan dengan hijau, atau kuning dengan ungu.
Artikel ini dimuat di surat kabar Harian Jogja, 22 Pebruari 2009
No comments:
Post a Comment